Davina menatap sedih ke arah Rima, wanita yang dulu selalu menjadi garda terdepan untuk membelanya saat Oma bersikap kurang baik dan kerap membandingkan Davina dengan Laura. Laura memiliki wajah yang cantik dan tubuh ideal, tidak salah jika pada akhirnya Laura memilih untuk menekuni profesinya sebagai model, sebab wajah dan bentuk tubuhnya mendukung. Davina tidak kalah cantik, hanya saja dari segi postur tubuh, ia sedikit lebih pendek dari Laura, sementara soal wajah keduanya sama-sama cantik dan memiliki keunikan masing-masing. “Davina sudah makan?” tanya Rima, dengan suara yang sangat lemah. “Sudah. Aunty sudah makan?” Rima menggeleng, posisinya tengah berbaring di atas tempat tidur, karena kondisinya sangat lemah. “Kenapa belum makan? Mau aku suapin?” Davina menawarkan diri.