72. Bahagiaku di urutan terkahir

1024 Kata

Edo berusaha membuat Rima kesal, bukan lagi ketidaksengajaan tapi ia memang sudah merencanakannya dalam hati sejak beberapa hari lalu, saat Rima kembali intens menghubunginya. Edo sempat berpikir bahwa wanita itu akan menyerah setelah tahu bagaimana isi hatinya, tai Rima justru semakin gigih menunjukkan bahwa ia tidak tersinggung apalagi marah dengan sikapnya. Dimulai saat ia hendak meninggalkan wanita itu sendiri di lobi rumah sakit, Edo memang sengaja melakukannya, namun sayangnya, belum sempat melarikan diri, Rima sudah terlebih dulu menyadarinya. Di dalam mobil, saat keduanya hendak menuju kediaman keluarga Rima untuk makan malam bersama, tiba-tiba saja Edo membatalkan secara sepihak. Tanpa menunggu persetujuan dari Rima, ia mengubah tujuan ke sebuah Mall ternama Jakarta. “Kita

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN