Pras mengerjap. Cukup terkejut ketika mendengar perintah dari wanita yang sama sekali tidak ia kenal ini. Menatap sekali lagi, memfokuskan pandangan pada wanita yang telah kurang ajar menyentuh tubuhnya tanpa permisi. Jika sebagian lelaki di luar sana, mungkin akan bangga disentuh wanita, berbeda dengan Pras. Ia tak suka bagian tubuhnya disentuh wanita yang tidak ia kenal. Kurang ajar sekali bukan! Istri bukan pacar bukan, main pegang-pegang. Istrinya dulu saja tidak berani menyentuhnya. Salah deh, bukan tidak berani, tapi tidak mau! Mengingat itu, Pras menjadi kesal. Apalagi diingatkan lagi dengan nama yang sudah ia kubur dalam-dalam. "Siapa tadi kau bilang namanya?" Pras bertanya dengan gerakan mengorek telinga, takut jika ia salah mendengar. Bisa saja kan telinganya tersumbat kotoran