Alan masih berada di dalam mobilnya bersama dengan Ferdi yang menyetir mobil untuknya. Dia masih menunggu dan mengamati keadaan di depan rumah Bima. Dia tahu beberapa menit yang lalu Bella masuk ke kediaman pria itu. “Mau mau sekarang, Pak?” tanya Ferdi–asisten Alan. “Tunggu saja dulu.” Alan masih mengawasi keadaan dari luar. Sementara itu, di ruang tamu rumah Bima, Bella minum lagi teh yang ada di gelas karena merasa kepanasan. Dia merasa suhu di ruangan itu terus bertambah panas. “AC-nya masih dingin kok, Bella, daritadi kan saya enggak pegang remot AC buat ngatur suhu di ruangan ini.” Bella terdiam. Lama-lama dia merasakan di dalam tubuhnya terasa seperti terbakar. Dia mulai merasa gelisah. “Oh iya, untuk kontrak pemesanannya tas itu bisa diurus secepatnya, kan?” “Sebenarnya say