“Perut saya sakit. Apa kamu punya makanan yang bisa dimakan?” tanya Alan sambil mengangkat kepalanya. “Tunggu di sini. Aku akan masak sesuatu untuk Bapak.” Bella kemudian bergegas ke dapur. Alan pun duduk di sofa dan tersenyum melihat Bella yang sibuk sendiri di dapur. Tidak peduli apa yang dia katakan, ternyata Bella masih peduli padanya. Hanya saja dia tidak mau mengakuinya. Sepuluh menit kemudian, Bella keluar dari dapur dengan membawa semangkuk mie yang rendah soduim. Biasanya, dia memasak itu untuk putranya, tetapi sekarang dia memasaknya untuk memberi makan pria itu. Alan langsung memakannya dengan lahap, sementara Bella mengamati wajah pria itu di bawah cahaya lampu. Entah kenapa dia berpikir wajah Hadi sangat mirip dengannya. “Tunggu! Apa yang aku pikirkan? Mereka hanya mem