Fania menatap tak percaya sang suami. Pria itu bertutur serius nyaris tak meninggalkan jejak ekspresi lain, selain kemarahan yang begitu besar. Dendam. Belum pernah Fania melihat itu sebelumnya, meski Ardan memang memiliki kepribadian yang keras. “Dia sengaja melakukan ini karena dia tahu, pencabutan kasus Nana tidak mungkin akan terjadi. Jadi, dia pasti berpikir, melukai Windy dan membuatnya kehilangan bahkan trauma, menjadi satu-satunya pelipur lara untuknya.” “Tak peduli siapa mereka dalam kehidupan ini, aku juga akan melakukan hal serupa. Mereka yang memulai dan merekalah yang meminta,” ucap Ardan lirih sekaligus cepat, tapi masih tertata. “Tapi dia adikmu, Pah …?” Meski Fania juga mengecam ulah Salmah, apa yang baru saja ia sampaikan, mengenai hubungan Salmah dan Ardan, cukup mengg