“Aku kan sudah bilang, aku mau ke pasar.” Sembari berjongkok, Yasmine kerap menoleh ke belakang meski jemarinya sibuk memilih aneka bumbu dapur. Di belakangnya, Kevin ada, terjaga untuknya. Nyaris semua bumbu dapur silih berganti Yasmine hirup aromanya sebelum dimasukan ke setiap plastik selaku wadah yang tersedia. Suasana ramai di antara hiruk-pikuk penawaran dan permintaan terlepas dari deretan aroma berbeda yang berbaur menjadi satu, diyakini Yasmine akan mengganggu Kevin, meski Kevin hanya diam mengikutinya. Kevin mengawal sekaligus membawa kantong berisi belanjaan Yasmine. Beberapa menit kemudian, Yasmine berangsur bangkit sesaat setelah menerima kantong berisi rempah pilihannya. Ia menatap aneh wajah Kevin. Kemudian ia mencoba memasukan barang belanjaannya ke kantong yang tadi sem