“Arrrgh!” Suara jeritan Manda sukses membuat semua orang di sana syok, tanpa terkecuali sang dokter yang sampai mengelus d**a. Pria bertubuh kurus yang mengenakan jas putih dan awalnya ada di sisi Manda, mundur dengan teratur. Tak ubahnya kedua perawat wanita yang menyertai kebersamaan mereka, ia juga melakukannya sambil mengatur napas pelan. Hanya Mirna yang langsung siaga, meski sebelumnya, Mirna juga turut syok. “Sayang … sayang. Tenang. Tenangkan dirimu.” Kedua tangan Mirna berusaha meraih, membingkai wajah Manda, tapi Manda yang langsung menatapnya tajam, juga membuat Mirna buru-buru menghindar. Mirna panik lantaran Manda justru melemparkan cermin yang kiranya berukuran 10 R, ke arah Mirna. Pyar …. Cermin lemparan Manda terkapar pecah di lantai tak jauh dari keberadaan Mirna. Ken