“Ada kalanya, kita memang harus terluka hanya demi merasakan bahagia.” Season 2 Episode 24 : Dilema **** Dering ponsel tanda telepon masuk yang terus terulang di ponselnya, membuat Windy yang sedang berkutat dengan wajan di atas kompor, bergegas menuju meja di belakangnya. Tangan kanannya bahkan tetap memegang spatula yang tengah Windy gunakan untuk mengaduk masakan di wajan. Tito. Windy refleks melafalkan nama tersebut selaku penelepon dan sukses membuat ponselnya berisik, selain Windy yang memang sampai panik. Jantung Windy sampai berdebar lebih kencang. Apalagi, dering telepon tetap berlangsung tanpa jeda selama tiga menit lamanya, sedangkan kini, Windy hanya di apartemen sendiri. Jauh dari orang tua, selain Sandy yang juga belum pulang kerja. Windy takut, dering telepon masuk terse