"Kamu yang masak semua makanan ini, Sari?" tanya Malik, wajahnya terlihat berseri mendapati meja makan dipenuhi lauk pauk yang masih hangat. Azuraa hanya bisa tersenyum. Ia merasa senang sekaligus sedih. Di satu sisi merasa diuntungkan karena tidak perlu terlalu kelelahan atas bantuan dari Sari, namun di sisi lain ia hanya tidak nyaman tugasnya melayani Malik harus dikerjakan oleh orang lain. "Mas tetap tidak boleh makan-makanan sembarang, ya. Ingat, masih dalam masa pemulihan—" "Tidak perlu khawatir, Bu," sergah Sari yang tengah sibuk menata piring. "Saya sudah cari di internet sekaligus konsultasi dengan ahli gizi secara online tentang makanan yang dianjurkan untuk Bapak." "Semua yang saya masak atas saran dari Ahli Gizi yang terpercaya. Ibu tidak perlu membatasi Bapak atau mencemask