Sesampainya di Mall, Azuraa sama sekali tidak menemukan kejanggalan dari sikap Sari. Perempuan yang kini bekerja di rumahnya itu masihlah sama polosnya sejak pertama kali mereka bertemu. Sari adalah orang baik yang bahkan tidak henti-hentinya mengucapkan terima kasih hanya karena dibelikan beberapa barang. Tidak mungkin sosok setulus dan semurni itu berniat buruk kepadanya. Begitulah pikir Azuraa. "Ada lagi yang kamu butuhkan, Sari?" tanya istri Malik, senang memiliki teman berbelanja. Sari tidak langsung menjawab, ia menggiring Azuraa ke sebuah toko yang sedari tadi rupanya menarik perhatian wanita itu. "Bu, boleh saya beli ini?" Sari berbisik pelan pada Azuraa, memperlihatkan pilihannya dengan malu-malu. Azuraa nampak terhenyak, mata dan mulutnya sontak melebar kala menatap apa yan