Terpaksa Ditunda.

1047 Kata

Tangan kekar Emran terus bergerilya menyusuri spot demi spot terbaik milik Azuraa. Mulai dari pipi, leher, hingga berhenti sejenak di kedua gunung kembar yang sudah lama tidak tersentuh olehnya. "Ukurannya mengecil, Ra?" bisik Emran, bertanya penasaran. "Kamu jarang main dengan suamimu, ya?" tebak pria berkulit tan itu. Azuraa meneguk savilanya tanpa sadar. Apa-apa dengan pertanyaan m***m itu? Sesuatu di bawah sana berkedut diluar kendalinya. Emran memang sialan! "Tidak apa saya jawab meski menyakitkan untuk didengar, Pak?" pungkas Azuraa, tenggelam dalam tatapan penuh hasrat yang Emran tujukan padanya. Emran mengulas senyum tipis, rahang tegasnya teraba kasar akibat tidak dicukur. "Peduli apa? Toh tidak ada yang seandal saya dalam memuaskanmu, 'kan?" Pria bertubuh besar itu mengunci

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN