“Ck!” Arya berdecak seraya meneliti wajah Azuraa di setiap incinya, keningnya berkerut dalam sembari wajahnya terlihat kesal. “Mereka kasar sekali, kulaporkan saja sekalian pada polisi!” gerutunya sambil menyeka wajah Azuraa dengan lembut. Dia tak menyadari jika Azuraa justru merasa canggung dan gugup dengan jarak mereka yang sedekat ini. “Jangan! Aku berencana pindah dari sini!” cegah Azuraa. Arya yang sedang membersihkan wajah wanita itu pun menghentikan gerakannya. “Kau sungguh mau pindah? Ke mana?” tanyanya, ada gurat cemas di dalam manik matanya. “Ada rumah kosong di belakang cafe, pemiliknya sempat menawarkan rumahnya itu bulan lalu dan sepertinya masih belum terjual,” tutur Azuraa seraya memalingkan wajahnya menjauh dari Arya. Arya malah kembali meraih dagunya karena memang w

