(++) Mimpi?

2210 Kata

Azuraa meremas lengan Emran, meminta untuk jeda dan mengambil nafas. Dia seolah ditarik dari dunia nyata dan langsung tersesat di dalam ciuman lelaki itu, menahan diri untuk tidak mendesah ketika merasakan tangan Emran merayao lembut ke seluruh tubuhnya. “Emran …," bisik Azuraa, dengan susah oayah mendorong d**a Emran agar mereka tidak larut terlalu dalam ciuman itu. Emran pun melepaskannya, hanya saja tangannya masih bertahan melingkari pinggang Azuraa seolah enggan melepaskannya. “Aku sangat merindukanmu, Zuraa,” bisik Emran menyatukan kening mereka. Azuraa memejam, harum napas Emran hangat menerpa bibirnya, menggodanya untuk meraup bibir lelaki itu dan menekannya lebih dalam. Tapi ditahannya, dia tak mau terburu-buru dan membuatnya terlihat seperti wanita yang haus sentuhannya. “E

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN