Emran tak ingin banyak berpikir soal Malik dan istri barunya, dia hanya fokus pada bagaimana membuat Azuraa kembali padanya. Sejak perpisahan itu pun hidupnya tak sama lagi dan dia selalu merindukan wanita itu. “Pak." Amara masuk dan menyapanya. Emran pun kembali fokus pada pekerjaannya. “Ya, ada apa?” tanyanya. “Mengenai cafe itu, apa mau ditangani sekarang?” tanya Amara. “Ya, tentu saja. Segera buat proposal dan surat perjanjian kesepakatan, tentukan nilai saham yang akan kita tanam di sana dan berikan fasilitas bagi mereka untuk mengembangkan cafenya lebih luas,” tutur Emran tanpa berpikir lagi. Amara mengulum senyum, “Lalu bagaimana dengan UMKM lainnya?” tanyanya lagi. “Apa lagi, kau urus seperti biasa. Aku hanya memberi instruki khusus untuk Fairy’s Cafe!” tukas Emran memberiny

