Emran sangat paham kalau Azuraa mengalami trauma yang cukup serius setelah disebut sebagai pengkhianat karena berselingkuh —lebih tepatnya menjadi simpanan orang lain— ditengah statusnya yang masih bersuami. Namun Emran sama sekali tidak menyangka kalau Azuraa akan seterpuruk itu. Azuraa yang dia kenal senantiasa periang dan berhati lembut, kini wanita itu mendadak dipenuhi dendam dan kebencian. "Kenapa bicara yang tidak–tidak begitu, Ra," tegur pria yang wajahnya memesona diterpa sinar rembulan. "Siapa yang bilang kamu menjijikan?" "Lalu kalau bukan menjijikan terus apa? Apa menurut Mas tindakanku bisa dipuji, begitu?!" Emran mengepalkan tangan dan menggertakkan gigi. Emosi melihat perbuatan Veena pada wanitanya. "Ra—" "Apapun alasan yang aku miliki tidak membenarkan tindakan salah

