"Paling enggak kasih tau, Pak. Udah hampir setengah jalan begini baru bilang!" gerutu Azuraa, balik merebahkan kembali punggung belakangnya ke kursi mobil. "Enggak jadi kejutan, dong," dalih Emran, mengatakan itu sambil tertawa. "Saya sengaja diam saja. Saya tadinya mau bangunkan kamu ketika kita sudah sampai." "Apa aku harus tidur kembali dan berpura-pura tidak tahu?" usul Azuraa dengan senyum tipis di bibir. Gelak tawa Emran semakin kencang. "Boleh, ide bagus!" katanya menyetujui. Azuraa merasa tangannya dingin saat telapak tangan Emran menggenggamnya lembut. "Saya mau bawa kamu ke tempat yang cantik. Semoga kamu suka." Niat Emran tidak lain demi menghibur Azuraa yang dibuat sedih oleh Veena, mantan istrinya. Terpikirkan sebuah ide untuk menculik Azuraa dan membawanya menghabiskan w

