"Siapa, ya?" Sari menatap tamu di hadapannya itu mulai dari ujung kaki hingga ujung kepala. Merasa heran sebab ini adalah kunjungan pertama orang lain ke rumah Azuraa dan Malik selama dia bekerja. Sedang yang ditanya malah memiringkan wajah, enggan menjawab dan meladeni Sari yang dianggapnya bukan sebagai tujuan. "Yang punya rumah mana?" tanya wanita berkacamata hitam tersebut, mengintip sesekali ke dalam. Kening Sari refleks menyernyit mengamati tingkah laku aneh dari tamu mistrius itu. Timbul prasangka dan rasa tidak suka pada sosok tersebut karena terlalu berlagak. "Yang punya rumah? Ini, di depanmu," tunjuk Sari pada diri sendiri. "Ada keperluan apa, ya?!" tanyanya tajam. Tamu itu diam sesaat, kemudian tertawa lepas setelahnya. "Lo yang punya rumah? Ngaco! Orang jelas kelihatan m

