Menemani lembur, akan tetapi nyatanya Azuraa yang mengerjakan pekerjaan sang atasan. Emran sendiri terus menatap Azuraa tanpa memalingkan tatapan matanya sedetikpun. Azuraa sudah bisa tebak kalau mata Emran memang tertuju padanya tapi pikiran pria itu pas sedang traveling. Emran melompat dari kursi dan melenggang cepat ke sofa. Menutup paksa laptop yang digunakan sang sekretaris untuk bekerja. "Stop, mulai dari sekarang tugasmu hanya menemani saya!" katanya enteng. Menaikkan dua kakinya ke atas meja seraya memberi kedipan mata pada Azuraa. Sikap Emran begitu berbeda hingga Azuraa sendiri terperangah takjub. Pasrah karena tak dapat membantah, direbahkannya tubuh ke punggung sofa. "Kalau gitu kabar baik. Aku bisa tidur di sini, makan gaji buta dengan bersantai-santai!" tampiknya. "Sia

