Bab 88. Berita Tidak Menyenangkan

1709 Kata

Arsa harus merasakan sesak ketika kembali ke dalam ruangan IGD yang belum lama ini juga ia masuki. Bayangan ketika Sabrina pingsan beberapa waktu lalu masih berkelebat meski ia tidak melihat saat kejadian. Tapi, sebab sang istri pingsan tak bisa lelaki itu pungkiri karena ulahnya. Kini ada suasana hati yang lain ketika langkah kaki itu perlahan memasuki ruangan yang cukup luas dengan gorden-gorden berwarna biru muda menghiasi bilik-bilik kamar. Arsa mencari sosok sang istri yang saat ini sepertinya masih terbaring di salah satu kamar. Kalimat menyakitkan yang disampaikan oleh dokter jaga memaksa air mata dari kedua netra hitam itu menetes tanpa komando. "Kami mohon maaf, janin yang ada di dalam kandungan istri Bapak tidak bisa diselamatkan!" lirih sang dokter dengan wajah turut bersedi

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN