Arsa mengantar Lara hanya sampai pintu kamar. Tidak tega meninggalkan sang istri sendirian di dalam, membuatnya berdiri di dinding samping pintu ruangan. "Apa yang terjadi? Kenapa wajahmu seperti itu, Mas?" tanya Lara yang melihat perbedaan tampak di wajah Arsa. "Eh, apa maksudmu?" Arsa pura-pura bodoh. "Mas, jangan pura-pura, apakah kamu tidak sadar jika sikapmu demikian akan menyakiti Sabrina." Arsa memejamkan kedua matanya, menarik rambut ke belakang dengan kedua tangan. "Kalau kamu merasa kehilangan, seharusnya kamu tahu jika Sabrina merasa jauh lebih kehilangan. Tapi, semoga bukan karena itu sikapmu berbeda. Aku tak enak hati melihat wajahnya di dalam tadi ketika kamu datang." Arsa terdiam. Ia menyadari kesalahannya. Namun, ia sendiri bingung mengapa bersikap demikian. Banya