Bab 91. Pemecatan

1889 Kata

Sabrina tampak merengek ingin meminta pulang pada Arsa pagi itu. Ia memilih untuk memulihkan kondisi paska kegugurannya di rumah. "Nanti aku akan konsultasi pada dokter yang menanganimu, Sab." Arsa berkata demikian supaya istrinya merasa tenang. Mau bagaimana pun ia masih khawatir akan kondisi sang istri setelah mengalami pendarahan. "Tapi, hari ini aku harus pergi ke kantor dulu boleh 'kan? Ada meeting yang harus aku hadiri." "Ya, aku tahu, Mas. 'Kan aku juga yang mengatur ulang schedule-mu setelah berkali-kali kamu tunda." Senyum di wajah Arsa menandakan jika lelaki itu harus mengakui kesalahannya. Beberapa kali agenda rapat kali ini memang karena dirinya yang terus menunda. "Ya ... kamu 'kan tahu situasinya. Sebab itulah aku memintamu mengatur ulang rapatnya waktu itu. Sekarang,

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN