Di meja Sabrina —yang masih merapikan perlengkapan kerjanya, Rudi menghampiri untuk pamit pulang lebih dulu. "Mbak, aku pamit duluan yah?" Sabrina pun menengok. "Kamu tega sekali meninggalkan aku sendiri, Rud!" rajuk Sabrina pura-pura. "Eh!" Rudi mendadak tak enak hati. "Mbak mau bareng aku naik motor? Jalanan 'kan habis hujan, nanti kalau kecepretan gimana, aku merasa tak enak." Sabrina pun tersenyum. Ia tak tahu jika Rudi sepolos itu bisa ia kerjai. "Aku hanya becanda, Rudi," balas Sabrina. "Pulanglah! Aku masih belum selesai." "Ah, benarkah?" "Ya." "Syukurlah. Kalau begitu aku pulang yah, Mbak." "Ok. Hati-hati." Rudi meninggalkan Sabrina yang kembali merapikan barangnya. Tak lama kemudian, pintu ruangan Arsa terbuka. Sang pemilik ruangan pun muncul dari balik pintu. "Kamu m