Bab 108. Sama Rencana

1125 Kata

"Aku senang karena tentunya aku bisa melihatmu dan bersama selama seharian penuh." Kalimat itu sejatinya ingin Rangga ucapkan pada Sabrina tadi, tetapi ia urungkan dan malah meralat ucapannya. Sepanjang langkah kakinya meninggalkan lantai sepuluh tempat di mana tadi rapat dadakan digelar, lelaki itu tanpa sadar menubruk seseorang di dekat ruangannya. "Alika!" seru Rangga. "Maaf," lanjutnya. "Eh, iya, Pak Rangga. Maaf saya juga tidak melihat." Rangga mendelik, menatap sekretarisnya kemudian tersenyum. "Tak ada siapa-siapa lagi di ruangan ini, Al. Biasa saja, tak perlu bersikap resmi begitu," pinta Rangga pada bawahan yang merupakan sahabatnya itu. Alika tersenyum membalas, kemudian berjalan menuju meja kerjanya. "Rapatnya sudah selesai?" tanya wanita itu sembari merapikan pera

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN