Kehadiran Rangga di ruangan yang sama dengannya, membuat Sabrina tak banyak gerak terutama bicara. Wanita itu hanya diam dan menunduk, duduk di sayap sebelah kiri Arsa ditemani oleh Rudi yang sudah siap dengan tablet milik Sabrina di atas meja. Siap mencatat apa saja rangkuman dalam agenda rapat yang akan direktur pimpin. Rapat dadakan yang Arsa minta diadakan sesaat sebelum seluruh manajer dan beberapa perwakilan staf pulang kantor, akhirnya berhasil digelar dalam suasana sore hari yang dingin sebab cuaca yang tiba-tiba turun hujan. "Maaf jika rapat ini saya adakan secara mendadak sebab waktu yang kita miliki tidak cukup banyak sampai hari H-nya nanti." Kasak kusuk sedetik kemudian terdengar begitu Arsa selesai membuka agenda rapat. "Baiklah, langsung saja saya bicara dan jelaskan