Fandi terlihat kesal ketika sang papa memintanya untuk mengurus kekacauan perusahaan milik keluarganya di Inggris. Baru saja ia menikmati suasana kota Jakarta belum sampai lebih dari empat bulan, kini ia harus kembali terbang ke negeri Ratu Elizabeth itu karena seorang karyawan yang papanya percaya berkhianat. "Sorry to say, Fan, kalau Papa dalam kondisi fit tentu Papa tidak akan menyuruhmu ke sana." "Ya, i know, Pa. Tapi, ini mendadak sekali," jawab Fandi masih kesal. "Mau bagaimana lagi, George baru mengabari Papa tadi malam." "Ck!" desah Fandi memalingkan wajah dari tatapan lembut sang papa di depannya. Tn. Andrew merasa ada yang aneh dengan sikap putranya. Tak biasanya ia menolak untuk terbang ke Inggris sana. Negara yang menjadi negara favoritnya sejak dulu, tetapi kini seolah