Dengan napas terengah-engah dan tubuh bugil telentang di balik selimut, Sisilia meraih ponselnya di meja samping ranjang. Ponsel itu sudah berbunyi beberapa kali, tetapi diabaikannya karena tadi dia sedang bersetubuh dengan suaminya. Ambrosio, suaminya, sedang merunduk di bawah selimut, menciumi perutnya yang sedang mengandung anaknya. Pria itu sangat bangga pada anaknya yang padahal masih belum terbentuk sempurna. Kehamilannya baru 21 minggu. Sisilia melihat ke layar ponsel. Anastasia meneleponnya. Tidak biasanya. “Halo?” sahut Sisilia. “Sisiliaaaa ... tolong aku! Hu hu hu, huwaaaaa ....” Tangis Anastasia pecah, memekakkan telinga Sisilia. Anastasia menangis sesenggukan di telepon sambil menceritakan kejadian yang baru-baru saja dialaminya. Karena gagal mendapatkan Edward Chen, targe