46. Happy Days^

1934 Kata

Sisilia kembali ke rumah sakit sekitar jam 1 siang. Dia menemui Ambrosio di ruang tunggu di luar kamar operasi. Operasi histerektomi Ruby masih berlangsung. Pria rupawan itu tengah duduk di sofa panjang, kedua tangannya bertumpu di paha dan jari-jarinya bertaut. Ia tampak gelisah. Hanya mereka berdua yang ada di koridor ruang tunggu itu. Sisilia duduk di sampingnya dan menyandarkan kepalanya ke bahu Ambrosio. Dia agak mengantuk karena bekas dinas malam. Tangannya menyelip ke siku Ambrosio dan menggenggam jemarinya. Bahu Ambrosio yang menegang menjadi lebih lemas. “Bagaimana kondisi Ruby?” tanyanya. “Sejauh ini dokter belum memberitahu apa pun. Itu artinya segalanya di dalam masih berjalan lancar ‘kan?” Sisilia menggumam, “Mari kita berdoa semoga semuanya baik-baik saja.” Jemari Ambrosi

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN