“Kenapa kau berkata seperti itu, Hiro?” tanya Ambrosio. Ia berdiri di depan cermin seukuran tinggi badannya sambil memasang jas setelannya yang berwarna abu-abu tua. “Kau tahu belakangan ini aku banyak menghabiskan waktu di Ansil Garment,” kata Hiro sambil menyalakan televisi. Sudah dua minggu ini ia menjadi CEO perusahaan itu. Hampir tiap malam ia bergadang dan kadang-kadang tidur di kantor barunya. “Ada orang-orang mencurigakan mengintai aktivitas di Ansil garment. Untungnya pabrik itu terlindungi tembok yang tinggi, tidak mudah bagi mereka untuk melihat ke dalam. Tetapi malam tadi aku melihat drone terbang di atas pabrik, aku berhasil menjatuhkannya dengan kunai-ku.” Ia mengeluarkan sebuah kamera kecil dari dalam kantong jaket. Kamera itu dicabutnya dari drone yang dijatuhkannya. Ada p