“Kenapa kau sangat tegang sekali sayang?” Tanya Maven membelai lengan Farah yang tidak ditutupi oleh lengan bajunya yang pendek. Farah duduk di kursi penumpang mobil dengan hati yang berdebar kencang. Om Maven, pria pria tampan yang memegang stir mobil tersebut, terus menatapnya dengan tatapan yang membuatnya merasa tidak nyaman. Farah mencoba menjauh dari sentuhan Om Maven yang semakin berani dengan menjilat bibirnya dan tersenyum m***m. "Om Maven, tolong jangan seperti ini. Saya tidak suka," ucap Farah gugup, berusaha menahan rasa takut yang mulai merayap di dalam dirinya. Om Maven hanya tersenyum lebar, seolah menikmati ketidaknyamanan yang dirasakan Farah. "Ah, jangan malu-malu, sayang. Kau sudah menjadi jalangku," ucapnya sambil meraih tangan Farah yang berusaha menjauh. Farah men