Setelah memeriksa pasien, Yudistira akan kembali ke ruangannya. Namun begitu melintasi ruang khusus bermain untuk anak-anak, langkah Yudistira terhenti. Yudistira melihat para anak-anak itu sangat fokus menatap televisi yang memutar seorang remaja tengah bernyanyi seriosa. Salah satu dari mereka berceletuk kagum, "Wow! Dia benar-benar hebat." Lalu yang lain menyahut, "Dan rupanya, dia sedang dibina untuk paduan suara di Jerman dan belajar di luar negeri." "Maka kurasa dia tak perlu berusaha keras belajar bahasa Inggris seperti kita," kata yang lain lagi sambil menghela napas dan mengeratkan pelukannya pada boneka. "Dia sangat beruntung." "Cih! Aku juga bisa bernyanyi seperti itu. Dengar, ya!" pinta salah satu dari mereka lagi. Saat akan membuka mulut, Yudistira lebih dulu memotongnya d