Sebelumnya Sasi menemani Liam yang tengah mewarnai di ruang khusus untuk santai. Yang Sasi lakukan adalah melihat-lihat majalah fashion. Tidak lama kemudian terdengar langkah kaki seseorang mendekat. Sasi menoleh dan mendapati kalau Tante Ratih bersama Kairo menuju arahnya dengan membawa satu mug yang masih mengepulkan asap. Tante Ratih berdehem kencang sebelum duduk di sebelah Sasi. Mereka memang satu sofa tapi dengan jarak setengah meter lebih sedikit sementara Kairo sendiri memilih mendekati Liam lalu menempati posisi di sampingnya. Diletakkan Tante Ratih mugnya di atas meja, kemudian Tante Ratih menumpukan kaki kanan ke atas kaki kiri. “Kamu dicari.” Fokus Sasi kembali pada majalah, karena Sasi merasa ucapan Tante Ratih bukan untuknya. Tidak mungkin wanita tua ini bisa berbicara sesa