31~BC

1821 Kata

“Siapa yang mau kamu wawancara sepagi ini dan di rumah yang sepi seperti ini?” tanya Bias setelah melepas helm. Meletakkannya di tangki motor. Cinta turun lebih dulu, lalu membuka helmnya. “Siapa yang bilang aku mau wawancara? Aku bilang, aku mau ketemu orang.” “Siapa?” “Bukan urusanmu juga, kan?” “Aku suamimu.” Cinta mengernyit. Telapak tangannya mengayun keras ke dahi Bias. “Ke dokter, gih. Kamu demam.” “Sialan!” Bias menyingkirkan tangan Cinta, lalu menoyor kepala gadis itu. Namun, tidak disangka Cinta pun membalas dengan melakukan hal yang sama. Baru kali ini Bias bertemu gadis seperti Cinta, yang berani melakukan hal tersebut padanya. “Kamu yang sialan!” balas Cinta setelah menoyor kepala Bias. “Bukannya kita sudah sepakat, nggak ikut campur urusan masing-masing? Tapi kenapa k

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN