22~BC

1769 Kata

Bias hanya bisa duduk di ujung tempat tidur. Menatap Usro dan Basri yang mengeluarkan sofa dan barang sejenisnya yang bisa diduduki keluar kamar. Pelan tetapi pasti, barang-barang tersebut tidak lagi ada di kamarnya. “Tutup pintunya,” titah Bias pada Cinta, yang berdiri di samping pintu. Sambil berdecak, Cinta menutup pintu. Berjalan menuju jendela dan bersandar pada bingkainya sambil bersedekap. “Kamu punya jaket tebal, Bi?” tanya Cinta tidak sudi tidur satu ranjang dengan Bias. “Untuk?” “Aku bisa tidur di walk in closet pake itu,” jawab Cinta. “Yang penting nggak dingin.” “Kamu mau tidur di lantai?” tanya Bias dengan intonasi yang mulai meninggi. Cinta mengangguk. “Aku bisa tidur di mana aja.” “Kalau kamu sakit gimana?” tanya Bias tidak habis pikir dengan Cinta. “Aku lagi nanti

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN