“Aku sudah siapkan rumah buat kalian,” ujar Altaf sambil menunjuk Ciara. “Minta bibik bereskan semua barang-barang. Sekarang!” Altaf kemudian berbalik, menatap Kiano dan Briana. Ia melirik sekilas pada Ciara yang berjalan menuju tangga tanpa membantah. “Aku sampai nggak bisa ngomong apa-apa waktu tau Tante ngurung Cinta di kamar mandi. Aku bahkan nggak habis pikir, bagaimana bisa seorang ibu tega melakukan hal seperti itu.” “Jawab, Ma,” titah Kiano, “dari tadi Mama belum jawab pertanyaan itu. Apa benar Mama pernah ngurung Cinta di kamar mandi?” Briana terdiam. Wajahnya memucat, jemarinya meremas ujung baju tanpa sadar. “Aku … aku cuma mau ngasih pelajaran karena dia sudah keterlaluan dengan Cia.” “Pelajaran?” Altaf berdecak keras. Dengan begini, rasa sesalnya karena telah menyisihkan C

