44. Merasa Jahat

1145 Kata

Baru juga membuka mata, Dika disuguhi pemandangan tak biasa. Bukan mengenai dirinya yang terbaring dirawat di sebuah ruang rawat. Melainkan, di tepat duduk sebelah. Di dua tempat duduk yang ada di sana, tepatnya. Atlantis dan Ayana. Atlantis yang duduk bersedekap, memangku kepala Ayana. Baik Atlantis maupun Ayana, sama-sama ketiduran. Keduanya baru bangun ketika perawat yang akan mengecek kondisi Dika, datang. Sudah tengah malam, dan Dika baru siuman. “Kakak ingat aku, kan?” lirih Ayana sambil menggenggam tangan kanan Dika. Dika mengangguk seiring senyum yang ia suguhkan. Namun, di ingatannya terus dihiasi kejadian Ayana tidur di pangkuan Atlantis. Air mata Ayana kembali berjatuhan. Padahal kedua matanya saja masih bengkak. “Maaf karena aku sudah bikin kamu khawatir.” Suara Dika terd

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN