31. Interaksi Manis

1812 Kata

Ayana tidak bisa untuk tidak gelisah, ketika Dika yang tersenyum hangat kepadanya, mencoba mengambil alih ponsel di tangan kanannya. Selain refleks menggeleng, kaki kanan Ayana juga mundur, menciptakan jarak di antara dirinya dan tunangannya, meski kedua matanya tetap ketakutan menatap kedua mata Ayana. “Ada apa dengan Ayana? Akhir-akhir ini, aku rasa dia jadi agak berbeda. Apa karena ... Atlantis?” pikir Dika yang sungguh merasakan perubahan Ayana. Perubahan yang memang tidak tampak, tetapi sebagai pria yang mencintainya dan terbiasa dengan sikap lama Ayana, Dika bisa merasakannya. Tak beda dengan Dika, Ayana juga tipikal wanita lurus. Wanita yang hanya menjalani hidupnya untuk kerja dan keluarga. Selebihnya, Ayana hanya bersosialisasi selayaknya manusia normal. Tanpa ada apa itu nongk

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN