72. Kumpul Keluarga

1906 Kata

“Mas Duda ....” Sapaan dari Alessya barusan, membuat Langit yang awalnya tengah fokus dengan ponsel, refleks melotot. Pertemuan di teras rumah kediaman Ibu Dini, menjadi saksi betapa kejamnya didikan Atlantis yang pada akhirnya menjadi kebiasaan Alessya juga. Jadi, walau memberikan tangan kanannya untuk disalami Alessya. Kemudian membiarkan tubuhnya dipeluk, bahkan dikecup pipi kanannya oleh putri dari kembarannya. Kedua mata Langit tetap melirik tajam Atlantis. Terlebih ketika Alessya yang menyapanya penuh keceriaan dengan sapaan Mas Duda, di waktu itu juga Atlantis sempat ngakak. “Kamu ya ... ngajarin anak enggak bener. Aku masukin ke paud lagi kalau kamu macam-macam!” omel Langit dengan suara lirih, tak lama setelah kepergian Alessya. Layaknya kedatangannya, Alessya yang menggen

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN