Louisa tersenyum melihat kebahagiaan teman-temannya yang sedang menggerakkan tubuh, mengikuti musik yang menghentak-hentak, hingga memekakkan telinga. Setelah menuruti kedua sahabatnya--menghabiskan waktu di salon, nonton dan juga berbelanja, malam ini dia berakhir di sebuah bar yang disewa oleh kedua sahabatnya—untuk acara pesta bridal shower nya. Louisa menghembuskan napas. Kedua sahabatnya beralasan karena dirinya terlalu sibuk di kantor, hingga pesta ini baru bisa terlaksana. Louisa meraih gelas di atas meja, lalu meneguk isinya beberapa kali. Tidak! Dia tidak minum alkohol malam ini. Dia tidak ingin mabuk. Besok adalah hari besarnya, dan dia tidak ingin membuat masalah. Wanita itu duduk menyandar sambil memperhatikan kebahagiaan teman-temannya. “Kamu tidak ingin menari bersama ka