Louisa membasuh wajahnya. Sambil menatap pantulan wajah dari kaca besar di depannya—wanita itu mendesah. Louisa menggelengkan kepala. Anne memang gila, tapi, dia tidak pernah menyangka--sahabatnya yang satu itu, segila ini hingga membayar para pria sebagai hadiah untuknya.
Gila … Louisa tidak bisa memikirkan apa yang akan terjadi, jika Sebastian tahu. Louisa meringis. Menegakkan tubuh, wanita itu meraih beberapa lembar tisu, lalu mengelap wajah basahnya. Dia akan pulang, sekalipun Anne dan Meredith berusaha menahannya.
Louisa sekali lagi memperhatikan pantulan wajahnya di cermin. D*da wanita itu bergerak tertarik ke atas ketika sang pemilik meraup oksigen sebanyak mungkin. Dalam hitungan jam, dia akan berubah status.
***
‘BUGH!’
“Hentikan … hentikan. Apa-apaan ini?” Seorang pria yang
