Bab 13

1027 Kata

Laura berdiri dengan langkah yang teramat pelan, jantungnya berdegup kencang. Dia menatap Regan yang berdiri di hadapannya, disertai dengan pendeta yang berdiri di antara mereka, siap memimpin mereka dalam upacara suci pernikahan. Setiap kata yang diucapkan pendeta terasa begitu berat, seolah-olah setiap detik berlalu begitu lambat. Laura menelan ludah, mencoba menenangkan dirinya, tetapi hatinya begitu terombang-ambing. Pendeta membuka kitabnya, matanya tertuju pada mereka, memberikan senyum lembut, lalu berkata dengan suara yang dalam dan penuh makna, “Kalian telah datang untuk mengikat janji suci di hadapan Tuhan dan para saksi. Sekarang, sebelum kita melangkah lebih jauh, apakah ada di antara kalian yang siap ingin mengucapkan janji pernikahan?” Regan mengangguk, wajahnya penuh deng

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN