Regan melangkah masuk ke rumah orang tuanya sambil membawa beberapa kantong makanan. Aroma nasi goreng udang, bakso, dan gado-gado menguar dari dalam kantong, memenuhi ruangan dengan keharuman menggoda. Laura yang sejak tadi menunggu suaminya pulang langsung tersenyum cerah begitu melihat Regan muncul dengan makanan pesanannya. Tanpa ragu, ia berlari kecil menghampiri pria itu, lalu memeluknya erat dengan manja. "Terima kasih, Sayang," ucapnya lembut, suaranya penuh kebahagiaan. Regan, yang awalnya memasang ekspresi datarnya seperti biasa, perlahan melunak. Ia mengusap punggung Laura dengan lembut. "Kau yang ingin makan ini, jadi aku membelinya." Laisa dan Rafles yang duduk di ruang tamu memperhatikan interaksi mereka dengan senyum penuh arti. Mereka senang melihat putra mereka