Laura menggigit bibirnya, menatap Regan dengan mata berkaca-kaca. Tubuhnya terasa melemas setelah mendengar kebenaran yang diungkap oleh suaminya. Andrew… lelaki yang ia pikir adalah teman biasa, ternyata hanyalah pion dalam permainan busuk Viola. Regan yang melihat istrinya terdiam, segera menariknya ke dalam pelukan erat. Tangannya yang besar mengelus punggung Laura dengan lembut, berusaha menenangkan istrinya yang terguncang. "Sayang, aku tidak akan membiarkan siapa pun menyakitimu," bisik Regan dengan suara dalam yang penuh ketegasan. Laura menenggelamkan wajahnya di d**a Regan, merasakan detak jantung lelaki itu yang stabil. Itu sedikit menenangkannya, tapi kepalanya masih terasa sakit. “Kenapa dia melakukan ini?” suara Laura bergetar, masih sulit menerima kenyataan. “Kena