Bab 19

1512 Kata

PRANG! Suara pecahan kaca memenuhi ruangan, membuat Yoana dan Rehan tersentak. Mereka menoleh dan menemukan Regan berdiri dengan tatapan dingin, rahangnya mengeras, dan matanya menajam saat menatap mereka. Laura yang berada di dapur juga tersentak kaget mendengar suara itu. Dengan cepat, dia melepas celemek dan bergegas ke ruang tamu. Pandangannya langsung menangkap pecahan vas bunga di lantai dan ekspresi marah di wajah suaminya. Yoana dan Rehan tampak berdiri kaku di tempatnya, seolah tidak berani bergerak sedikit pun. Laura menarik napas dalam, mencoba menenangkan dirinya sebelum berkata, “Regan… mereka hanya—” “Kau biarkan mereka menginap di sini?” Suara Regan terdengar rendah, tetapi penuh amarah yang terpendam. Laura menelan ludah. “Aku tidak bisa mengusir mereka. Mer

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN