Suasana rumah keluarga Gaviano sore itu terasa tenang. Laisa sedang duduk di ruang tamu, menikmati teh hangat sambil membaca majalah. Sementara itu, Rafles duduk di kursi berhadapan dengannya, membaca laporan bisnis di tabletnya.
Namun, ketenangan itu buyar saat seorang pelayan masuk dengan wajah sedikit cemas.
"Nyonya, ada tamu yang ingin bertemu," kata pelayan itu dengan suara ragu.
Laisa mengangkat wajahnya, begitu juga dengan Rafles. "Siapa?"
Pelayan itu tampak ragu sejenak sebelum akhirnya menjawab, "Nona Viola, Nyonya."
Laisa dan Rafles saling berpandangan. Dahi mereka mengernyit, bingung dengan tujuan wanita itu datang ke rumah mereka.
"Viola?" ulang Rafles, suaranya terdengar datar. "Untuk apa dia datang kemari?"
Pelayan itu menggeleng. "Dia tidak mengatakan ap
