Regan melirik jam di pergelangan tangannya. Waktu sudah menunjukkan pukul tiga sore. Ia merasa mereka sudah cukup lama di apartemen ini. Selain itu, Laura juga butuh istirahat yang cukup, apalagi dengan kehamilannya yang semakin besar. "Kita pulang," ucapnya, menoleh ke arah Laura yang masih duduk santai sambil mengelus perutnya. Laura mengangkat wajahnya dan mengangguk. "Baiklah." Wanita itu lalu berdiri dan menghampiri ayahnya. Dengan manja, ia memeluk Darma erat. "Ayah, kami pulang dulu, ya. Nanti aku ke sini lagi." Darma membalas pelukan putrinya dengan lembut. "Hati-hati di jalan. Jangan terlalu lelah." Regan yang melihat keduanya hanya menatap dengan ekspresi datar. Tanpa banyak bicara, ia memasukkan tangannya ke dalam saku celana dan berjalan menuju pintu. Setelah