Rania duduk di depan meja riasnya. Sedang mengeringkan rambutnya yang basah usai keramas. Malam-malam begini Jery malah mengajaknya olahraga sehingga waktu yang seharusnya bisa mereka gunakan untuk makan malam, harus terpaksa terjeda hingga satu jam lamanya. Jery mendekati Rania, mengambil alih hair dryer dari tangan istrinya. "Sini aku bantuin." Rania tak kuasa menolak dan membiarkan Jery membantunya. Pria itu menyentuh rambut Rania yang terasa lembut di tangan. Menundukkan kepala demi bisa membaui helaian rambut istrinya yang entah kenapa sekarang begitu menggoda. "Mas! Yang bener kenapa ngeringinnya. Sudah malam ini. Aku lapar!" Jery terkekeh geli melihat wajah Rania yang cemberut. "Iya. Ini juga lagi aku keringin." "Masakanku tadi pasti sudah dingin." "Nggak papa. Nanti dihangat
Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari


