13. Kecanggungan Hani

2014 Kata

Hani menatap layar komputernya yang sudah gelap. Tidak ada lagi pekerjaan yang bisa ia lakukan. Semua laporan sudah dikirim, semua tugas juga sudah diselesaikan. Ia mendesah pelan. Rasanya masih ingin tetap berada di kantor, tapi apa gunanya kalau tidak ada kerjaan? Lagipula, jika ia tetap duduk di meja tanpa melakukan apa-apa, rekan-rekan yang lain pasti akan bertanya-tanya. Dengan berat hati, ia meraih tasnya dan berdiri. Pikirannya berkecamuk saat melangkah menuju pintu keluar. Ia tidak ingin pulang, tetapi ia juga tidak punya alasan untuk tetap tinggal. Rumah yang seharusnya menjadi tempat ternyaman justru terasa menakutkan sekarang. Rumah baru yang terpaksa harus dia tinggali untuk saat ini sampai entah kapan, dalam waktu yang tak bisa dia tentukan sendiri. Sungguh begitu berat menja

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN