Anggara sudah bertekad untuk mulai berjuang mendekat Hani. Setidaknya, dia sudah berusaha untuk mengejar cintanya daripada begitu saja menerima perjodohan yang papanya rencanakan. Siang ini, tanpa memberitahu Esa, Anggara menjalankan mobilnya menuju gedung perkantoran di mana Hani dan Esa bekerja. Ada keinginan kuat menemui Hani dan mengatakan dengan jujur akan perasaan yang sudah ia miliki semenjak mengenal wanita itu setahun yang lalu. Iya. Anggara memang jatuh cinta pada Hani semenjak almarhum ibunya Hani menjadi pasiennya. Hani yang kerap mengantar ibunya berobat, menemani operasi sampai di akhir hayat sang ibunda, Hani selalu ada untuk wanita yang telah melahirkan perempuan itu. Rasa yang selama ini Angga pendam karena tidak yakin apakah rasa yang dimilikinya itu betulan cinta atau