Hani dan Jery tiba di rumah setelah perjalanan yang cukup melelahkan. Suasana senja sudah menyelimuti langit, menyisakan semburat jingga yang merayap pelan di ufuk barat. Mobil berhenti perlahan di depan rumah. Hani turun lebih dulu, menyandarkan tas kerjanya di bahu, sementara Jery menyusul dari balik kemudi. Begitu masuk, suasana rumah terasa berbeda. Tidak lagi hening seperti biasanya. Hani mendengar suara TV menyala. Kali ini menangkap sesuatu yang lain. Ada kehidupan di dalam sana. "Rania?" gumam Jery lirih, matanya menatap lurus ke arah ruang keluarga. Dan benar saja. Di balik partisi pembatas yang memisahkan ruang tengah dan ruang tamu, duduklah Rania. Wanita itu tampak santai, menyilangkan kaki di sofa dengan ponsel di tangannya. Tatapannya langsung beralih ke arah Jery dan Hani